Beranda » Dampak Revolusi AI: Ancaman Kehilangan Jutaan Pekerjaan

Dampak Revolusi AI: Ancaman Kehilangan Jutaan Pekerjaan

oleh Staf Republik Pria

Dunia sedang berada di ambang revolusi kecerdasan buatan (AI) yang diperkirakan akan mengubah lanskap pekerjaan secara global. Sebuah laporan dari World Economic Forum menunjukkan bahwa sekitar 40% dari semua jam kerja bisa terpengaruh oleh model bahasa besar seperti ChatGPT-4. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa hingga 80 juta pekerjaan bisa hilang karena penggantian tugas-tugas yang biasa dilakukan oleh manusia dengan AI.

Sektor-sektor yang paling terancam adalah pekerjaan klerikal atau sekretaris, di mana banyak tugasnya dapat dengan cepat digantikan oleh AI. Namun, tidak semua berita tentang AI adalah negatif. Laporan tersebut juga menambahkan bahwa peran untuk spesialis AI dan pembelajaran mesin, analis data dan ilmuwan, serta spesialis transformasi digital diharapkan akan tumbuh dengan cepat.

Di sisi lain, sebuah laporan dari Goldman Sachs menyatakan bahwa AI bisa menggantikan setara dengan 300 juta pekerjaan penuh waktu. Meskipun demikian, hal ini juga bisa berarti penciptaan pekerjaan baru dan lonjakan produktivitas. Diperkirakan bahwa AI pada akhirnya dapat meningkatkan nilai total barang dan jasa yang diproduksi secara global sebesar 7%.

Namun, dampak AI akan bervariasi di berbagai sektor. Misalnya, 46% tugas dalam profesi administratif dan 44% dalam profesi hukum bisa diotomatisasi, tetapi hanya 6% dalam konstruksi dan 4% dalam pemeliharaan. Ini menunjukkan bahwa meskipun beberapa pekerjaan mungkin hilang, ada juga peluang untuk pertumbuhan pekerjaan di bidang lain.

Pentingnya reskilling dan upskilling menjadi sorotan utama dalam menghadapi era AI. Perusahaan-perusahaan perlu memastikan bahwa staf mereka mengembangkan keterampilan baru yang akan dibutuhkan di zaman AI. Menurut Accenture, kesuksesan dengan AI generatif memerlukan perhatian yang sama pada orang dan pelatihan seperti halnya pada teknologi.

Dengan memecah peran yang ada menjadi “bundel tugas yang mendasar”, perusahaan dapat memahami di mana AI memiliki kesempatan untuk menghemat waktu dan meningkatkan cara kita bekerja. Ini menunjukkan bahwa meskipun AI mungkin menggantikan beberapa pekerjaan, ada juga potensi besar untuk transformasi pekerjaan menjadi lebih produktif melalui augmentasi dan otomatisasi.

Kesimpulannya, AI memang membawa ancaman kehilangan pekerjaan, tetapi juga membuka peluang baru. Kita harus mempersiapkan diri dengan keterampilan yang relevan dan adaptasi terhadap teknologi baru untuk memastikan bahwa kita tidak tertinggal dalam revolusi AI yang sedang berlangsung ini.

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar